Skip to main content
langit7

Webinar Langit7.id, Walikota Helmi Hasan: Masjid Makmur Maka Allah Makmurkan Negara

Jakarta (AMBONEWS) - Selain sebagai tempat ibadah mahdlah, masjid seharusnya menjadi tempat pelarian dari berbagai problematika kehidupan. Sebagaimana fungsi masjid di zaman Nabi Muhammad SAW, yang membawa keberkahan dan menjadi langkah awal dalam kemerdekaan ummat. 

Hal tersebut disampaikan Walikota Bengkulu, Helmi Hasan dalam kegiatan webinar bertajuk 'Muharram Kebangkitan Ekonomi Umat dari Masjid dan Pesantren' yang diselenggarakan Langit7.id.

Walikota Bengkulu, Helmi Hasan mengatakan, masjid seharusnya menjadi tempat pelarian dari berbagai problematika kehidupan. Sebagaimana fungsi masjid di zaman Nabi Muhammad SAW, yang membawa keberkahan dan menjadi langkah awal dalam kemerdekaan ummat.

"Di masa pandemi Covid-19 saat ini, dampak perubahan di berbagai sektor sulit dirasakan oleh masyarakat, khususnya sektor perekonomian dan kesehatan yang cukup terpukul akan kejadian ini," kata Helmi secara virtual, Senin (30/8/21). 

Menurutnya, dewasa ini banyak orang yang mulai memperindah masjid dengan meninggikan menara, mengganti karpet yang baik, dan lainnya. Namun, semua itu menjadi kurang bernilai jika tujuan utama memakmurkan masjid tidak dilakukan.

Pasalnya, untuk bisa memakmurkan masjid sesuai dengan sunnah Rasulullah, maka harus ada dakwah Ilallah. Di mana masjid dijadikan sebagai wadah untuk membantu sesama, bahkan menyebarkan ajaran Islam.

“Seperti di Bengkulu, kami jadikan rumah dinas sebagai mal layanan publik, termasuk layanan kesehatan di masa pandemi ini. Kini kami pun berkantor di Masjid Agung At Taqwa Bengkulu sebagai tempat pusat pemerintahan,” jelasnya.

Helmi menyebutkan, hal itu dilakukan demi mengembalikan fungsi masjid sebagai tempat berdiskusi untuk berusaha menjawab permasalah ummat. Jika masjid dijadikan sebagai tempat dakwa Ilallah tanpa ada embel-embel kepentingan politik dan lainnya, ia meyakini siapa pun akan senang untuk datang ke masjid.

“Kalau masjid dimakurkan sebagai tempat dakwah Ilallah, dan berdakwah untuk memuji kebesaran Allah, maka siapa pun mau datang dengan tenang dan senang. Sebagaimana ikan senang di dalam air, sebagaimana burung senang di angkasa. Karena fenomena yang ada saat ini adalah anak-anak suka bermain gim, ketika ditanya kenapa tidak ke masjid, jawaban mereka adalah karena masjid tidak menyenangkan,” ungkapnya.

Ia berharap, masjid dapat menjadi salah satu tempat perhikmatan bagi ummat. Sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada di sekitar, seperti kelaparan, rezeki, bahkan jodoh sekali pun.

“Kebahagiaan rakyat itu menjadi tugas pemerintah. Untuk itu, melalui masjid diharapkan kita dapat menghidupkan sunnah Rasul, seperti tahajjud, mengaji, zikir dan menjaga wudhu. Sehingga di dalam masjid, baik dinas atau kerja apa pun maka InsyaAllah akan dibantu selesaikan semuanya oleh Allah,” imbuhnya.

Sementara itu CEO Langit7.id, Muhamad Ali menyampaikan, dengan pelaksanaan Webinar pada hari ini, Langit7.id akan terus menyosialisaikan bahwa peran masjid tidak hanya menjadi sarana atau tempat beribadah, melainkan pusat pendidikan, pembinaan, dan peradaban ummat Islam. Masjid selain menjalankan fungsi sebagai pusat data ummat Islam berbasis jamaah, juga menjadi role model akuntabilitas pengelolaan keuangan, pusat informasi ummat, dan menjadi wadah untuk membangun perekonomian ummat, memakmurkan dan menyejahterakan rakyat.

"Demikian halnya dengan pesantren sebagai pusat dakwah dan syiar Islam untuk mewujudkan konsep Islam Wasathiyah (Islam Moderat), dan menjadi wadah untuk membangun kecerdasan akal serta menjernihkan dan mencerdaskan qalbu (hati) bagi generasi bangsa ini. Di pesantren juga menjadi ladang usaha untuk membina dan memulai pengembangan entrepreneurship berbasis keummatan," ujarnya. 

Ali melanjutkan, hasil survei Kementerian Agama RI, pandemi Covid-19 melahirkan religiositas (ketaatan beragama) masyarakat Indonesia sebesar 81 persen. Sebanyak 97 persen responden mengaku agama membantu menghadapi pandemi dan dampaknya. Hasil survei ini menunjukkan pentingnya penyebaran agama sebagai sumber inspirasi, solusi, dan edukasi bagi masyarakat Indonesia. 

"LANGIT7.ID menjadi bagian dari jawaban atas kebutuhan ummat Islam tersebut. Sebagaimana juga dua kanal yang dimiliki, Kanal Masjid dan Kanal Pesantren, dua wadah ini sangat strategis sebagai sumur inspirasi umat dalam bingkai syiar Islam," katanya. 

Pada kesempatan sama, pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur'an, KH Yusuf Mansur (UYM), mengatakan, spirit muharram bisa dimanfaat untuk memanfaatkan masjid sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat. Masjid merupakan sentral kegiatan umat Islam, baik berupa ibadah mahdhah ataupun ibadah ghairu mahdhah.

"Itu terlihat ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Bangunan yang pertama beliau bangun adalah masjid. Dari bangunan itu, semua kegiatan umat Islam dilakukan, termasuk kegiatan ekonomi. Dari situ tercipta kemakmuran dan kesejahteraan, tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga untuk bangsa dan negara," tuturnya. 

Menurut UYM, dalam Islam, ibadah tidak hanya meliputi kegiatan-kegiatan ruhiyah di dalam masjid saja, namun meliputi semua aspek kehidupan masyarakat. Termasuk kegiatan ekonomi seperti industri, pasar saham, pasar modal, hingga pengelolaan perusahaan.

“Mungkin kesalahan kita juga ketika tidak gegap-gempita masuk ke pasar, masuk ke pabrik, kantor, ke peursahaan, industry online misalnya, pasar saham, pasar modal,dan seluruh kegiatan ekonomi, karena kita praktis berpuluh-puluh tahun mendikotomikan ibadah hanya seperti itu (ibadah hanya di masjid, tidak meliputi kegiatan ekonomi),” ujar UYM.