Skip to main content
Mendag Lutfi

Mendag: Pemerintah Jamin Harga Minyak Goreng di Kisaran Rp14.000

Jakarta (AMBONEWS) - Pemerintah tengah melakukan upaya intervensi terhadap harga minyak goreng yang beredar di pasaran dalam beberapa waktu ke depan. Dengan langkah itu, harga komoditas minyak goreng di pasaran akan turun berada di kisaran Rp14.000 per liter.

"Saya jamin harga minyak goreng akan Rp14.000. Kita sedang melakukan intervensi, supaya minyak goreng tetap tersedia dan terjangkau," ujar Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, ketika Launching BUMN Holding Pangan yang dilakukan secara virtual pada Rabu (12/1/2022).

Dalam enam bulan ke depan, Kementerian Perdagangan bersama-sama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan menggunakan mekanisme subsidi. Rencananya, nilai dari subsidi minyak goreng tersebut berkisar antara Rp3.000 yang diperuntukkan bagi ketersediaan 1,2 miliar liter yang akan disebarkan ke seluruh pelosok tanah air.

Upaya yang dilakukan ini, lanjut Mendag, tentunya akan berpengaruh terhadap harga komoditas minyak goreng yang tersebar di pasaran. Adanya dari kebijakan ini, akan mempengaruhi harga minyak goreng secara siginifikan, disinyalir akan mampu mengembalikan harga komoditas itu. Mencapai harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Mensubsidi sekitar Rp3.000 kita siapkan buat 1,2 miliar liter untuk 6 bulan pertama 2022," kata Mendag.

Di sisi lain, kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) dunia yang naik menjadi di kisaran USD1.340/MT. Naiknya harga CPO ini, rupanya menyebabkan dampak yang positif terhadap sektor ekspor kelapa sawit dalam negeri pada 2021. Yang diprediksi nilai ekspor tersebut dapat menembus angka USD27 miliar.

Indonesia sebagai negara terbesar produksi kelapa sawit di dunia rupanya mendapatkan hikmahnya dari kenaikan harga tersebut. Angka fantastis yang diprediksi dari sektor ekspor CPO tersebut merupakan nilai paling besar dalam sejarah ekspor kelapa sawit di dalam negeri.

"Harga CPO yang naik ini memang menjadi salah satu tujuan daripada Indonesia. Sebagai negara yang memproduksi kelapa sawit terbesar di dunia," tutur Mendag.